
Bulan Ramadhan merupakan momen yang pastinya selalu dinanti-nanti oleh umat muslim dimanapun berada. Tidak sedikit ibu yang sedang hamil-pun memutuskan ikut serta menjalani puasa selama Ramadhan. Namun jika Bunda sedang hamil, apakah aman berpuasa menurut pandangan medis? Simak penjelasan berikut yuk Bun!
MulyaMedikaCare - Puasa secara Bahasa merupakan kegiatan menahan diri dari makan dan minum serta perbuatan yang dapat membatalkan puasa dari terbitnya matahari hingga terbenam. Pelaksanaan puasa tidak hanya dilakukan oleh umat muslim, melainkan beberapa agama-pun ada yang melaksanakan hal tersebut sebagai bagian dari sebuah ritual pada hari raya besar.
Banyak pemimpin agama berpendapat bahwa ibu hamil tidak boleh berpuasa. Sebab, dapat membahayakan bayi yang ada dalam kandungannya dan juga Kesehatan sang ibu. Namun, beberapa ibu hamil tetap melakukan puasa, walaupun tahu risiko bagi kesehatan.
Wanita yang hamil dan sedang dalam masa menyusui, dalam hukum Islam diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Sebab, dikhawatirkan puasa tersebut dapat membahayakan kesehatan ibu ataupun bayinya.
Maka dari itu, agar Bunda mengetahui lebih jelas apakah Ibu hamil boleh melakukan puasa atau tidak. Berikut beberapa hal yang dapat Bunda baca dan pertimbangkan untuk melaksanakan puasa saat sedang hamil.
Berpuasa Menurut Ilmu Kedokteran
Tahukah Bun? terdapat pro dan kontra perihal masalah ini. Sebab menurut ilmu kedokteran, penelitian di bidang ini masih terus berjalan hingga saat ini. Namun para ahli berpendapat jika berpuasa saat hamil merupakan hal yang tidak baik dilakukan. Simak ulasannya.
Apakah aman ibu hamil berpuasa?
Dalam Islam, terdapat ketentuan yang dapat meringankan ibu hamil untuk boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Sama halnya dengan pandangan dari sisi medis, ibu hamil juga dianjurkan untuk tidak berpuasa apabila usia kandungannya masih menginjak trimester pertama.
Menurut dr. Mulyadi, SpOG, MKes, Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi di Klinik Mulya Medika Care, ibu hamil pada trimester pertama tidak dianjurkan untuk berpuasa karena pada usia kandungan tersebut pembentukan organ-organ janin sedang berkembang pesat. Janin dalam kandungan sangat memerlukan asupan nutrisi yang banyak. Dikhawatirkan juga bila berpuasa pada trimester pertama akan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah.
Apakah aman ibu hamil berpuasa
Apabila sudah melewati trimester pertama, Bunda diperbolehkan untuk berpuasa tetapi dengan pertimbangan status gizinya terpenuhi dengan baik. Bila perlu Bunda konsultasikan ke dokter untuk memastikan kondisinya aman atau tidak untuk berpuasa.
Bunda tetap harus memerhatikan gejala-gejala yang perlu diwaspadai selama berpuasa, diantaranya berat badan yang cenderung turun saat kehamilan, merasa sakit kepala, demam, mual dan muntah, nyeri perut yang terasa seperti kontraksi, hingga pergerakan janin yang berkurang.
Selama kehamilan, Bunda perlu memerhatikan asupan cairan yang masuk, guna mencegah terjadinya dehidrasi. Apabila Bunda berpuasa, maka beresiko juga mengalami dehidrasi, yang bila terjadi akan meningkatkan resiko keguguran karena air ketubannya menipis.
Berpuasa juga tidak dianjurkan bagi ibu hamil yang memiliki masalah kesehatan seperti diabetes, darah tinggi, gagal ginjal, maupun gangguan jantung.
Tips berpuasa bagi ibu hamil
Sajian hidangan untuk sahur
Selain penjelasan di atas, penting untuk Bunda tahu juga bagaimana puasa yang disarankan bagi ibu hamil. Terdapat beberapa tips yang dapat diterapkan bagi Bunda yang ingin berpuasa selama masa kehamilan, diantaranya:
- Tetap terhidrasi atau minum banyak air saat sahur dan buka puasa. Bunda juga harus tetap tenang, karena jika panik dapat mengalami dehidrasi dengan cepat.
- Pastikan Bunda makan makanan yang kaya energi saat sahur
- Berbuka puasa dengan makanan sehat termasuk protein, buah-buahan, kurma dan serat.
- Jika Bunda merasa terlalu lemah atau tidak berenergi, jangan ragu untuk segera membatalkan puasa.
- Hindari aktivitas fisik yang akan membuat Bunda kelelahan saat berpuasa.
- Banyak istirahat dan tidur nyenyak
- Tetap tenang dan hindari situasi yang membuat Bunda stres. Sebab ketika berpuasa, terjadi perubahan dalam rutinitas seperti kekurangan makanan dan air, serta makan dan minum pada waktu yang berbeda, yang dapat menyebabkan stres. Ibu hamil yang berpuasa ternyata memiliki kadar hormon stres kortisol yang lebih tinggi daripada ibu hamil yang tidak berpuasa.
Syarat nutrisi yang harus dipenuhi ibu hamil saat puasa
Saat puasa, asupan nutrisi yang berasal dari makanan dan minuman Bunda akan terbatas. Bunda hanya bisa makan dan minum saat sahur dan buka puasa. Lantas, apakah Bunda akan kekurangan gizi dan nutrisi?
Ibu hamil berbelanja buah dan sayur bernutrisi untuk sajian bulan puasa
Ibu hamil yang ingin dan merasa mampu berpuasa harus memenuhi kebutuhan nutrisinya sebesar 2.500 kilo kalori per harinya. Jumlah ini dibagi-bagi menjadi tiga bagian penting, yaitu 50 persen karbohidrat, 30 persen protein hewani dan nabati, dan 20 persen lemak dari kacang-kacangan.
Selain itu, Bunda tak boleh lupa mengonsumsi suplemen yang mengandung asam folat, kalsium, dan zat besi untuk menunjang kebutuhan gizi dan nutrisi Bunda serta sang Janin.
Jadi sudah jelaskah Bunda hukum puasa bagi ibu hamil? Semoga kali ini Bunda terbantu dan tidak bingung lagi ya.
Baca Juga: