
Tahukah Bunda, sebagian wanita yang telah menempuh operasi caesar akan mengalami gejala seperti demam. Mungkin Bunda akan menganggap ini hanyalah demam biasa saja. Namun, Bunda harus waspada karena ini merupakan salah satu tanda atau ciri-ciri jahitan pada luka operasi caesar terkena infeksi lho, Bun. Kok bisa ?, yap penyebabnya bisa dikarenakan kurang perhatian Bunda dalam melindungi luka tersebut agar tetap bersih. Untuk mengetahui lebih jauh, yuk! simak penjelasan dibawah ini.
MulyaMedikaCare - Infeksi yang terjadi setelah operasi caesar sebenarnya sudah umum. Karena infeksi ini bisa terjadi pada 2-15% wanita yang menjalani operasi caesar. Penyebab infeksi ini adalah luka yang kontak atau terkena kuman atau bakteri.
Maka dari itu Bunda harus selalu menjaga jahitan bekas caesar agar tidak mengalami infeksi ataupun hal yang tidak diinginkan seperti sobeknya jahitan luka operasi caesar. Guna menghindarinya, kami akan mengulas tentang jahitan caesar yang terbuka. Mari disimak ya Bun!
1. Rahim bisa sobek apabila jahitan operasi caesar terbuka
Luka bekas jahitan caesar dapat pulih dengan baik serta membentuk suatu jaringan kuat yang membuat jaringan kulit pada rahim menyatu kembali. Jaringan yang kuat ini bisa menahan peregangan rahim jikalau Bunda kembali mengandung lagi, sehingga sangat kecil kemungkinan jahitan caesar robek.
Luka bekas jahitan caesar yang telah pulih tidak akan menimbulkan rasa sakit ataupun terjadi perdarahan yang bisa membahayakan pada kehamilan Bunda berikutnya.
Luka bekas jahitan caesar yang robek atau terbuka dapat terjadi meskipun sangat jarang, sebab hal ini dapat menyebabkan rahim sobek atau yang disebut dengan Ruptur Uteri yang dapat membahayakan kesehatan Bunda dan Si Janin pada kehamilan selanjutnya.
Ruptur Uteri ini kemungkinan terjadinya sangat besar ketika Bunda melahirkan secara normal, namun pada kehamilan sebelumnya melakukan proses persalinan secara caesar.
2. Ciri bekas jahitan caesar sobek pada kehamilan selanjutnya
Berdasarkan penjelasan dr. Mulyadi, SpOG, MKes, selaku Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Klinik Mulya Medika Care, "Apabila Bunda mengalami permasalahan pada bekas jahitan saat kehamilan berikutnya, Bunda mungkin akan merasakan tanda-tanda yang muncul seperti, perut yang terasa perih, seketika muncul nyeri pada bekas luka jahitan caesar, pendarahan yang tidak seperti biasanya pada vagina, dan denyut nadi yang cepat dan mudah sensitif."
Ruptur Uteri atau jahitan caesar yang sobek pada kehamilan biasanya terjadi saat awal persalinan normal. Tidak hanya dirasakan oleh wanita yang sedang hamil, tanda ini juga dapat terjadi pada janin dalam kandungan, salah satunya kelainan pada detak jantung
Sebaiknya lakukan persalinan dengan cara caesar lagi untuk mencegah robeknya jahitan agar tidak terjadi risiko yang besar pada sang Bunda dan juga janin.
3. Faktor yang menimbulkan risiko jahitan caesar menjadi sobek
Berikut ini faktor - faktor yang meningkatkan risiko jahitan pada caesar sobek:
- Teknik bedah yang berbeda sehingga membawa risiko Ruptur Uteri yang berbeda.
- Kurang mengonsumsi makanan bernutrisi yang mengandung protein.
- Memiliki riwayat penyakit diabetes.
- Mengangkat beban yang berat.
- Melahirkan normal setelah sebelumnya melahirkan caesar.
- Mengedan atau batuk yang terus-menerus dapat.
- Kekurangan gizi.
- Alergi terhadap bahan dasar benang jahit.
- Luka jahitan terinfeksi.
Jahitan pada luka caesar yang sembuh akan menjadi kuat dan tahan terhadap peregangan dari segala aktivitas yang dilakukan oleh Bunda karena sudah menyatu dengan kulit. Seiring berjalannya waktu warnanya akan memudar seperti warna kulit dan ukuranya-pun semakin mengecil.
4. Penanganan jahitan terbuka pasca operasi caesar
Perlu diketahui bahwa benang jahitan operasi caesar harus dibuka pada hari ke-4 hingga hari ke-7 pasca operasi. Apabila jahitan tidak dibuka pada rentang waktu tersebut, maka dapat mengakibatkan waktu penyembuhan pasca operasi yang lebih lama, serta menyebabkan infeksi. Jahitan pasca operasi yang terbuka tersebut dapat sembuh dengan memastikan luka operasi tetap lembab, memperhatikan nutrisi dan perfusi, serta mengurangi mengangkat beban yang berat.
Luka seperti luka jahitan pasca operasi membutuhkan protein untuk dapat menyembuhkan luka. Selain itu, protein juga dibutuhkan dalam masa laktasi.
5. Suplemen herbal untuk penanganan yang aman bagi ibu menyusui
Bunda terkadang mungkin khawatir untuk menggunakan obat-obatan tertentu selama masa menyusui. Namun bunda dapat mengurangi resep obat-obatan dengan mengonsumsi bahan-bahan alami yang tentunya aman.
Bunda dapat mengonsumsi bawang putih, asam lemak omega 3, suplemen kayu manis, kembang sepatu, hawthorn berry, serta cuka sari apel.
Bunda dapat mengonsumsi suplemen kalendula yang dapat membantu mencegah terjadinya infeksi dari efek samping operasi caesar. Selain itu, bunda juga dapat mengonsumsi suplemen jelantang, Yarrow, dan Echinaceae yang juga dapat membantu mencegah infeksi pasca operasi caesar.
Untuk melengkapi nutrisi yang dapat mempercepat, mengeringkan, serta menyembuhkan luka yang terinfeksi tersebut, bunda dapat mengonsumsi Channamix yang mengandung ekstrak ikan gabus.
Tips mengobati luka bekas jahitan setelah persalinan
Berikut merupakan tips untuk mempercepat penyembuhan luka bekas jahitan setelah melahirkan, seperti:
- Rutin membersihkan dan merawat luka teratur dengan menggunakan kassa steril yang dibasahi dengan cairan infus (NaCl) atau rivanol agar mencegah pertumbuhan bakteri dan membuat luka cepat kering.
- Jika mengalami batuk dan flu segera hubungi dokter, karena jika terlalu sering batuk berbahaya bagi jahitan.
- Menghindari aktifitas berat yang akan memberikan tekanan pada perut.
- Istirahat yang cukup yaitu tidur 7 hingga 8 jam perhari.
- Konsumsi makanan bergizi dan perbanyak makanan tinggi kalori dan protein.
- Gunakan gel lidah buaya guna meminimalkan pembengkakan.
- kontrol terhadap dokter tepat waktu.
Itu dia beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Bunda mengenai operasi caesar terbuka. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan bunda terutama dalam asupan nutrisi yang masuk kedalam tubuh.
Baca Juga: