Ruptur Uteri. Komplikasi Saat Melahirkan Penyebab Dinding Rahim Robek
-
1 April 2022 3:25 am

Ruptur Uteri. Komplikasi Saat Melahirkan Penyebab Dinding Rahim Robek

Ruptur Uteri. Komplikasi Saat Melahirkan Penyebab Dinding Rahim Robek
Ketika waktu kelahiran si Kecil sudah semakin dekat, terkadang perasaan Bunda menjadi campur aduk antara bahagia dan gelisah. Proses melahirkan yang lancar dengan diiringi suara tangisan bayi setelahnya adalah harapan dan impian dari semua ibu hamil. Ketika persalinan tidak lancar biasanya itu mengindikasikan adanya komplikasi yang terjadi pada perut Bunda. Ruptur Uteri merupakan salah satu dari sekian banyak komplikasi saat melahirkan yang harus diwaspadai ya, Bun. Bunda harus perhatikan beberapa hal di bawah ini agar dapat menghindari dan meminimalisir komplikasi ruptur uteri tersebut. Mari di simak Bun!

MulyaMedikaCare - Bunda sekalian pastinya telah melakukan banyak persiapan sebelum hari yang ditunggu-tunggu datang. Persiapan itu mencakup kebutuhan persalinan ibu, kebutuhan bayi, sampai menentukan proses persalinan yang ingin dijalani seperti apa. Sayangnya, tidak semua persalinan dapat berjalan dengan lancar seperti yang diimpikan . Proses persalinan memilik risiko terjadinya komplikasi yang mungkin salah satunya disebabkan oleh kondisi ibu hamil kurang baik.

Komplikasi yang mungkin dapat terjadi yaitu ruptur uteri. Ruptur uteri adalah kondisi terjadinya robeknya dinding rahim ibu hamil yang secara umum dikarenakan terjadi pada ibu hamil yang mencoba melahirkan normal dengan riwayat operasi caesar sebelumnya. Ruptur uteri selain dapat membahayakan kesehatan Bunda, kondisi ini juga sangat berisiko pada kesehatan bayi.

Ruptur uteri terjadi ketika selama persalinan normal, pergerakan dan tekanan bayi terlalu kuat sehingga dapat menyebabkan dinding rahim robek. Walaupun hal ini jarang terjadi, akan tetapi ada baiknya kita mengetahui lebih lanjut mengenai beberapa hal mengenai ruptur uteri

Penyebab Rahim Bunda Robek


Ibu hamil sedang melakukan persalinan
Ibu hamil sedang melakukan persalinan

Berikut faktor penyebab yang memperbesar peluang terjadi robek rahim atau ruptur uteri ketika melahirkan:
  • Sebelumnya sudah pernah 5 kali atau lebih proses melahirkan
  • Plasenta posisinya terlalu masuk ke dalam dinding rahim
  • Mengalami kontraksi dengan intensitas yang terlalu sering serta kuat, akibat pemberian obat-obatan seperti oksitosin dan plasenta
  • Waktu yang dibutuhkan untuk persalinan cukup lama akibat ukuran bayi yang terlalu besar dibandingkan ukuran panggul ibu
Selain itu, terdapat beberapa faktor resiko lain yang memicu ruptur uteri, meliputi:
  • Sebelumnya pernah menjalani operasi caesar
  • Sebelumnya pernah melahirkan secara normal
  • Mendapat induksi persalinan
  • Ukuran bayi yang dilahirkan terlalu besar
Pernah melakukan operasi caesar sebelumnya atau melahirkan secara normal di kelahiran selanjutnya menempatkan Anda pada risiko tinggi mengalami rahim robek.

Hanya saja, melansir dari South Australian Perinatal Practice Guideline, peluang terjadinya kondisi tersebut berbeda pada metode melahirkan normal dan caesar. Kemungkinan terjadinya ruptur uteri cenderung lebih besar jika Anda pernah melahirkan caesar sebelumnya dan menjalani persalinan normal setelahnya.

Sedangkan pada persalinan normal di kehamilan pertama dan kedua, peluang ruptur uteri jauh lebih kecil.

Kondisi rahim terlalu besar juga dapat menjadi salah satu faktor resiko rahim robek. Perubahan pada bentuk rahim ini biasanya terjadi karena pengaruh dari jumlah cairan ketuban yang terlalu banyak, atau karena pernah hamil anak kembar dua, tiga, atau lebih.

Proses persalinan yang sedang dilakukan ibu hamil
Proses persalinan yang sedang dilakukan ibu hamil

Pernah mengalami kecelakaan mobil yang berpengaruh pada rahim atau menjalani tindakan external cephalic version dapat menjadi faktor resiko ruptur uteri. External cephalic version adalah prosedur guna mengubah posisi bayi yang sungsang saat persalinan.

"Risiko Bunda mengalami rahim yang robek akan meningkat ketika Bunda menjalankan persalinan normal setelah sebelumnya melakukan persalinan melalui operasi caesar. Penyebab lainnya, Bunda pernah menjalankan operasi rahim seperti pengangkatan fibroid karena hal tersebut juga dapat memicu Bunda mengalami ruptur uteri." jelas dr. Mulyadi, SpOG, MKes, Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Klinik Mulya Medika Care.

Selain itu, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab rahim Bunda robek:

  • Rahim yang buncit atau terlalu besar akibat banyaknya air ketuban.
  • Plasenta yang menempel terlalu dalam pada dinding rahim.
  • Trauma rahim.
  • Kontraksi yang terlalu sering dan kuat, baik terjadi secara tiba-tiba.
  • Pernah melahirkan lebih dari 5 kali.
  • Persalinan yang terjadi berlangsung lama.

Kondisi ini tidak menghalangi Bunda yang sebelumnya melahirkan melalui operasi caesar untuk dapat melahirkan melalui persalinan normal. Sebelum melahirkan, Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter tentang metode persalinan mana yang aman untuk rahim Bunda, terutama persalinan normal (pervaginam) setelah operasi caesar.

Gejala Dinding Rahim Robek


Ibu Hamil Mengalami Komplikasi
Ibu Hamil Mengalami Komplikasi

Kondisi ruptur uteri atau rahim robek sebetulnya masih jarang terjadi, khususnya pada ibu hamil yang sebelumnya belum pernah menjalani operasi caesar maupun operasi rahim lainnya. Namun, kondisi tersebut termasuk kedalam komplikasi yang serius akrena dapat membahayakan ibu hamil atau janin dalam kandungan.

Terdapat beberapa gejala yang kemungkinan dialami seseorang apabila terjadi rahim robek:

  • Terjadi pendarahan pada vagina yang berlebih
  • Saat di sela-sela masa kontraksi timbul rasa sakit yang kuat
  • Perut terasa nyeri namun rasa nyerinya abnormal
  • Kepala bayi terhenti ditengah proses persalinan
  • Timbul nyeri secara tiba-tiba di area bekas luka rahim sebelumnya
  • Kekuatan otot rahim menjadi hilang
  • Saat dilakukan pemeriksaan ternyata detak jantung bayi abnormal
  • Ibu mengalami kegagalan dalam persalinan normal
  • Syok yang menyebabkan detak jantung ibu menjadi cepat serta tekanan darah rendah yang dapat menyebabkan risiko kematian.

Periksalah ke dokter ketika gejala-gejala diatas muncul ketika sedang mengandung. Ketika kondisi ini terjadi saat melakukan persalinan normal. Dokter pada umumya akan langsung mengambil tindakan untuk mencegah yang tidak diinginkan pada ibu maupun bayi.

Bagaimana cara mendiagnosis ruptur uteri?


Perut ibu hamil
Perut ibu hamil

Robekan pada rahim cenderung sulit diketahui karena gejalanya tidak terlalu terlihat. Ruptur uteri biasanya baru bisa ketahui dan didiagnosa ketika menjalani proses melahirkan. Karena, gejala ruptur uteri bisa dilihat dengan mudah ketika proses persalinan berlangsung.

Untuk memastikan gejala tersebut, pada umumnya dokter akan melihat gejala pada ibu dan bayi. Gejala tersebut diantaranya seperti detak jantung bayi melambat, pendarahan vagina dengan jumlah yang banyak, penurunan tekanan darah ibu, dan lainnya.

Diagnosis rahim robek ini hanya bisa dilakukan langsung oleh dokter karena cenderung sulit di diagnosis sendiri. Sebab ketika proses persalinan berlangsung, gejala ini mudah terlihat.

Cara Penanganan dokter menangani ruptur uter saaat proses melahirkan


Pemeriksaan Perut Ibu Hamil
Pemeriksaan Perut Ibu Hamil

Saat proses melahirkan normal dilakukan dan dokter melihat ada robek pada dinding rahim, dokter akan segera mengganti metode proses melahirkan dengan operasi caesar.

Proses melahirkan secara caesar dilakukan agar tidak terjadi hal fatal terhadap ibu maupun bayi, cara ini dilakukan sehingga bayi dapat keluar dengan selamat. Jika Bunda mengalami rupture uteri dan terjadi pendarahan yang hebat, dokter mungkin akan melakukan prosedur histerektomi.

Namun, untuk melakukan prosedur ini harus dipertimbangkan dengan matang oleh Bunda, sebab setelah dilakukan prosedur histerektomi, bunda tidak akan bisa hamil karena prosesi ini adalah prosedur medis untuk mengangkat rahim dari sistem reproduksi wanita.

Transfusi darah diperlukan karena saat hal tersebut terjadi, Bunda akan kehilangan banyak darah. Antibiotik akan diberikan agar mencegah infeksi. Saat pemulihan, Bunda mungkin akan merasa lemas dan pusing. Guna mempercepat proses pemulihan Bunda, bunda dapat mengonsumsi makan makanan bergizi dan ber nutrisi seperti ikan gabus. Kandungan pada ikan gabus dapat membantu sebagai proses penyembuhan luka pada semua bagian tubuh, termasuk luka dan bekas luka pasca melahirkan hingga sebagai pelengkap nutrisi ibu hamil.

Channamix: Kapsul Ikan Gabus. 7x Mempercepat Proses Penyembuhan Luka Pasca Operasi
Channamix: Kapsul Ikan Gabus. 7x Mempercepat Proses Penyembuhan Luka Pasca Operasi

Guna mempermudah bunda, Channamix hadir sebagai solusi praktis. Channamix terbuat dari ekstrak ikan gabus premium yang mengandung protein albumin kualitas premium dengan perbandingan ekstraksi 20:1 (20 kg ikan gabus dijadikan 1 kg ekstraksi ikan gabus) dan mengandung royal jelly sehingga kaya akan nutrisi yang dapat membantu pemulihan luka pasca terkena ruptur uteri dan luka lainnya. Channamix juga sudah digunakan dan dipercaya oleh banyak Dokter, Bidan, Perawat dan semua kalangan.


Cara mencegah ruptur uteri saat melahirkan


Pengecekan perut ibu hamil
Pengecekan perut ibu hamil

Satu-satunya cara untuk mencegah ruptur uteri adalah dengan melakukan operasi caesar saat akan melakukan persalinan. Dokter tentunya akan menyarankan perihal ini sebelum waktu persalinan dilakukan karena seperti hal-hal yang telah disebutkan diatas.

Dampak lainnya dari prosedur histerektomi ini yaitu menstruasi yang seharusnya dialami setiap bulan akan ikut terhenti juga.

Oleh karena itu, Bunda harus rajin memeriksa kandunganya secara rutin kepada dokter dan pastikan dokter mengetahui riwayat kesehatan Bunda sebelum melakukan prosesi persalinan. Hal ini tentunya akan membantu dokter dalam menentukan persalinan terbaik untuk Bunda.

Klik disini untuk mengentahui informasi lebih lanjut mengenai Channamix
Klik disini untuk mengentahui informasi lebih lanjut mengenai Channamix

Baca Juga:
Artikel Lainnya
-
Mulya Medika Care
Jl. Raya Cemplang No.2, RW.001, Cemplang, Kec. Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16630

- Telp / WA. 0813 8426 4435
- digitalchanna@gmail.com
Media Sosial Official
Marketplace
Hak Cipta @2022 Mulya Medika Care